Pages

Ads 468x60px

Labels

Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Selasa, 29 Januari 2019

Bendungan Bili-Bili







Bendungan Bili-bili merupakan, bendungan terbesar di Sulawesi Selatan. Bendungan dibangun dengan tipe urugan batu, tinggi bendungan utama 73 m dan panjang 750 m.


Bendungan ini, selalu dikabarkan jebol jikalau terjadi hujan lebat. Tak terkecuali ketika banjir besar yang terjadi di beberapa kabupaten, di Sulawesi Selatan, Selasa (22/1/2019) lalu.
Dilansir dari situs resmi Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan, menyebutkan, pembuatan Bendungan Bili-Bili yakni untuk mencegah terjadinya banjir di Kota Makassar dan sekitarnya.
Tak hanya Makassar, tentunya juga mengantisipasi banjir yang bakal terjadi wilayah Kabupaten Gowa akhir luapan air Sungai jeneberang di bab hilir.
Sedangkan tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk Kota Makassar dan sekitarnya serta untuk mensuplai air irigasi di Kabupaten Gowa.
Luas kawasan tangkapan waduk sebesar 384,40 km2 dengan kapasitas tampungan 375 juta m3 dan kapasitas tampungan efektif 346 juta m3.
Bendungan ini terletak di Kabupaten Gowa sekitar 30 km di sebelah Timur Kota Makassar dan ke arah hulu pertemuan Sungai Jeneberang dan Sungai Jenelata.
Desain Bendungan
Detail desain Bendungan Bili-Bili dimulai tahun 1986 hingga tahun 1988 yang sebelumnya telah dilakukan beberapa tahap survey kelayakan.
Pelaksanaan fisik dimulai tahun 1992/1993 dengan paket I: relokasi jalan Malino, relokasi air, dan paket II: pembuatan jembatan dan pelindung tebing sungai.
Pada tahun anggaran 1993/1994 dalam paket III terdiri antara lain pekerjaan cofferdam utama, bendungan utama, bendungan sayap kiri dan kanan.
Spillway (sebuah lubang besar di bendungan yang bersama-sama yakni sebuah metode untuk mengendalikan pelepasan air), kanal outlet intake, dan kemudahan outlet.
Sedangkan tahun anggaran 1996 / 1997 masuk dalam pake IV menuntaskan bangunan kantor dan perumahan, pekerjaan listrik dan telekomunikasi.
Sumber dana untuk Pembangunan Bendungan Bili-bili diperoleh dari: LOAN OECF.
Manfaat Bendungan
Adapun manfaat dari dibangunnya Bendungan Bili-bili yakni untuk pengendalian banjir Sungai Jeneberang dari debit 2.200 m3 per detik menjadi 1.200 m3 per detik.
Lalu untuk penyediaan air minum (Gowa dan Makassar) dan air untuk industri hingga kebutuhan tahun 2005 untuk Kota Makassar sebesar 3.300 liter/detik.
Juga penyediaan air untuk irigasi di tiga kawasan irigasi: Bili-Bili, Bendung Kampili dan Bendung Bissua sebesar 24.585 ha di ekspresi dominan hujan dan 19.540 ha di ekspresi dominan kemarau.
Di samping itu untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar 16,3 MW, untuk kawasan pariwisata dan perikanan darat.
Sungai Jeneberang dengan panjang 75 km dengan luas Daerah Aliran Sungai 727 Km2 mempunyai sumber air dari Gunung Bawakaraeng pada elevasi +2.833,00 MSL.


Sungai Jeneberang dengan panjang 75 km dengan luas Daerah Aliran Sungai 727 Km2 mempunyai sumber air dari Gunung Bawakaraeng pada elevasi +2.833,00 MSL.
Sungai ini sering meluap pada ketika ekspresi dominan hujan ibarat yang terjadi pada bulan Desember hingga dengan Januari 1975 sehingga menjadikan hampir 2/3 kota Ujung Pandang (Makassar) tergenang.
Timbulnya kawasan genangan ini yakni akhir meluapnya air sungai kawasan hilir Jembatan Sungguminasa dan sarana drainase yang tidak memadai, antara lain Saluran Sinrijala, Jongaya dan Panampu, sedang pada ekspresi dominan kemarau kebutuhan air untuk kota Ujung Pandang (Makassar) yang berpenduduk 944.372 jiwa (data tahun 1990) hanya terpenuhi 35% dari kebutuhan.


Bendungan Bili-Bili
Bendungan dibangun dengan tipe urugan kerikil Bendungan Bili-Bili
Waduk Bili-Bili, Sulawesi Selatan
Bendungan dibangun dengan tipe urugan kerikil Bendungan Bili-Bili
Bendungan dibangun dengan tipe urugan kerikil Bendungan Bili-Bili
Lokasi Bendungan Bili-Bili di Sulawesi
NegaraIndonesia
LokasiMakassar , Kabupaten Gowa , Sulawesi Selatan
Koordinat5 ° 16′35.70 ″ S 119 ° 34′50.09 ″ E
TujuanIrigasi, listrik, pengendalian banjir
StatusOperasional
Konstruksi dimulai1991
Tanggal pembukaan1998 21 tahun yang lalu
Bendungan dan kanal pembuangan
Jenis bendunganTanggul, isi batu
MenyitaSungai Jeneberang
Tinggi73 m (240 kaki)
Panjangnya1,800 m (5,900 kaki)
Waduk
Kapasitas total375.000.000 m 3(304.000 are)
Tanggal komisi2005
MengetikKonvensional
Turbin1 x 12.75 MW
1 x 6.5 MW [1]
Kapasitas terpasang19,25 MW
Generasi tahunan69.000 MWh

Rilis Bbws Pompengan Jeneberang, Ditjen Sda, Kementerian Pupr :



Sehubungan dgn adanya dinamika selesai Ini terhadap dibukanya fatwa air di bendungan bili2 . Kami menginformasikan SOP -POLA PENGOPERASIAN BENDUNGAN BILI2 KAB. GOWA sbb:

1. Bendungan Bili2 memiliki kapasitas tampungan 375 jt m3, dgn ketinggian elevasi puncak TMA +103.
2. Utk contoh pengoperasian bendungan apabila TMA melebihi elevasi tertentu harus di lakukan pembuangan debit air ke hilir bendungan/ ke sungai jeneberang, dimana akomodasi bangunan pembuang debit air bendungan bili2 memiliki 2 model cara pembuangan yaitu: memakai 2 (dua) unit pintu radial spill way dengan ukuran masing2 = 7x 7,7 m dan spillway mercu bebas dgn total panjang 70 m (termasuk pintu spillway)
3. SOP Pola Pengoperasian pintu spillway dilakukan apabila kelebihan TMA didalam bendungan sbb:

- Apabila TMA bendungan sdh pada elevasi +99.42 harus di lakukan persiapan utk akan dibukanya pintu spillway dan selanjutnya apabila TMA dlm bendungan mencapai elevasi +99.43 pintu spillway mulai di buka se tinggi 0.5 m dan selanjutnya apabila TMA di dalam bendungan terus mengalami penambahan pada elevasi +99.45 pintu spillway dibuka se tinggi lebih kurang 1 m (proses pembukaan pintu dilakukankan secara bertahap/ tdk sekaligus) dan apabila TMA dlm waduk meningkat pada elevasi +99.50 (batas TMA Normal) harus di lakukan pengaturan pembukaan lg pintu spillway se tinggi 7.7 m (maksimum). Ini berfungsi utk pembuangan debit air melalui pintu spillway saja, dan apabila TMA sdh melebihi elevasi sama atau lebih thdp elevasi + 99.50 maka limpasan mulai terjadi melalui bangunan mercu spill way dan pintu spillway/ sebelum elevasi +99.50 hanya pintu spillway saja yang berfungsi, Ini masih dalam BATAS NORMAL (TMA +99.50)

- Apabila TMA terus bergerak naik hingga elevasi +100, bukaan pintu masih tetap 7.7 m dimana pada ini sdh masuk dalam Status BATAS WASPADA. Dan pada dikala TMA menjadi Status batas waspada BBWS Pompengan jeneberang selalu penanggung jwb pengelolaan bendungan bili2, memberikan pemberitahuan Kepada masy secara berjenjang melalui ibarat GUBERNUR, bupati, pihak keamanan dan pihak2 lainnya bahwa Status bendungan bili2 sdh masuk dalam Status batas waspada dan diminta masy yang ada di cuilan hilir bendungan bili2 yang memiliki efek biar waspada dengan terus terjadi peningkatan kenaikan TMA bendungan Bili2.

- Apabila TMA terus bergerak naik pada elevasi +101.60 ini sdh masuk status BATAS SIAGA, langkah2 yang sama di lakukan lagi penyampaikan pemberitahuan ibarat penyampaian pemberitahuan dgn tahapan2 spt pada STATUS WASPADA diatas dengan memberikan pemberitahuan bahwa bendungan Bili2 sdh masuk batas siaga dan masy di wil hilir bendungan bili2 siaga dan selalu Siap apabila langkah2 selanjutnya

- Apabila TMA terus bergerak naik pada elevasi +103 ini sdh masuk dalam Status BATAS AWAS, dan sesuai SOP akan dilakukan langkah2 hingga TMA terus bergerak naik pada pada elevasi + 102 akan dioprasikan peringatan dini dgn membunyikan serine dan pemberitahuan Kepada seluruh secara berjenjang melalui spt Kepada GUBERNUR, bupati dll yang terkait, sebab TMA bendungan sdh menuju BATAS AWAS dan harus segera di lakukan EVAKUASI terhadap seluruh aktifitas apapun dan masy yang yang berada pada kawasan efek di hilirnya bendungan bili2 (di sekitar Kab. Gowa dan kota mksr) harus mejauh pada lokasi yang lebih aman/ketinggian yang lebih kondusif dari sungai jeneberang, Kondisi contoh oprasional bendungan bili2 spt dikala ini hanya dilakukan pada dikala kondisi animo hujan utk menjaga TMA dalam waduk dgn besarnya inflow yang masuk ke dalam bendungan.

Sebagai citra tingkat Tahapan Status terhadap TMA utk bendungan Bili2:
*BATAS NORMAL elevasi TMA +99.50
* BATAS WASPADA elevasi TMA +100.
*BATAS SIAGA elevasi TMA +101.60
* BATAS AWAS elevasi TMA +103 (batas maksimum TMA di dlm bendungan Bili2 yang boleh terjadi serata kapasitas col bendungan bili 375 jt m3).

Demikian informasi secara Umum contoh pengoperasian Bendungan Bili2 Kab. Gowa semoga mengakibatkan pemahaman bagi semua. Tks salam🙏

📷 drone : Muhammad Reza Fatkurachman

Sumber : Fb BBWS Pompengan Jeneberang

Senin, 28 Januari 2019

Ikutilah Kajian Bersama Dr. Kh. Syahrir Nuhurn Lc., M.Thi (Pakar Hadits/Alumni Al Azhar Kairo, Mesir)



Senin 28 Januari 2019, Ba'da Magrib
Masjid Al Ihsan, Bulu Rokeng Permai, Makassar
https://goo.gl/maps/vXrx1ybaaB92
Kajian Tafsir Ayat Pilihan

Selasa 29 Januari 2019, Ba'da Magrib
Masjid Nurus Samawat, AURI Mandai, Makassar
https://maps.app.goo.gl/1P1wb
Kajian Kitab Arbain Nawawiyah

Rabu 30 Januari 2019, Ba'da Magrikb
Masjid Al lkhlas, AURI Daya, Makassar
https://maps.app.goo.gl/kCMB2
Kajian Kitab Syarah Al Hikam

Kamis 31 Januari 2019, Ba'da Magrib
Masjid Babus Salam, Bumi Permata Sudiang, Makassar
https://maps.app.goo.gl/dw1NN
Kajian Fikih

Jumat 1 Februari 2019, Ba'da Isya
Masjid Al lkhlas, Paccerakkang Permai, Makassar
https://maps.app.goo.gl/UMncC
Kajian Fikih

Sabtu 2 Februari 2019, Ba'da Subuh
Masjid Jami Nurul Iman, Telkomas, Makassar
https://maps.app.goo.gl/s2AzT
Kajian Tafsir

Sabtu 2 Februari 2019, Ba'da Magrib
Masjid At Taqwa, BTP Blok H, Makassar
https://maps.app.goo.gl/1y7Da
Kajian Fikih
Kajian Fiqih

Ahad,3 Februari 2019, Ba'da Subuh
Masjid Al Muhajirin, Bung Permai, Makassar
https://maps.app.goo.gl/xiRrQ
Kajian Hadits

Ahad 3 Februari 2019, Ba'da Magrib
Masjid Ni'matullah, BTN Tirasa, Makassar
https://maps.app.goo.gl/yuV1N
Kajian Fikih

======================
Ikuti Update Kajian
KH. Syahrir Nuhun di:
https://www.instagram.com/syahrirnuhun
https://www.fb.com/syahrir.nuhun.5

======================
Tonton Video Kajiannya
di Youtube Halqah Islam:
https://www.youtube.com/channel/UCz0Of3po9lVo8BSfZIGQH7Q

Minggu, 27 Januari 2019

Lowongan Kerja Bappeda Sulsel Untuk Lulusan Sma/ D3/ S1/ S2, Segera Daftar, Batas Final 29 Januari



Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan atau Bappeda Sulsel membuka Lowongan Kerja untuk Anda para pencari kerja.
Adalah Lowongan Kerja sebagai Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) dan Koordinator Tenaga Pendamping Masyarakat (KTPM).
Hal tersebut menurut pengumuman yang dikeluarkan tertanggal 21 Januari 2019.

Peneriman TPM dan KTPM dalam rangka pelaksanaan aktivitas Program Integrated Participatory Development And Management Of Irrigation Project (IPDMIP) Loan ADB 3529-INO dan AIR 8327-INO untuk Tahun Anggaran 2019
Jumlah deretan yang diharapkan masing-masing 72 orang sebagai TPM dan 3 orang sebagai KTPM.
Adapun penempatannya ialah di Daerah Irigasi Kewenangan Pusat, Provinsi dan Kabupaten yang berlokasi di Kabupaten Bone, Sidrap, Soppeng, Wajo, dan Pinrang .
Persyaratan:
A. Persyaratan registrasi sbb :
a. Usia 25 - 50 Tahun
b. Pendidikan : SMU dengan Pengalaman minimal 5 thn, D3 dengan pengalaman minimal 2 thn dan S1/S2 dengan pengalaman minimal 1 tahun
c. Mempunyai pengalaman dalam bidang Pemberdayaan Masyarakat/Irigasi/ Pertanian/ Pembangunan Pedesaan
d. Mendapat Rekomendasi dari ketua GP3A/P3A dan Pemerintah Desa pada Daerah Irigasi setempat;
e. Memiliki kemampuan analisa problem sosial, ekonomi, teknis, budaya, menurut hasil goresan pena yang dibuat;
f. Memiliki kemampuan dalam pengelolaan kelembagaan masyarakat/petani yang sanggup dilihat dari pengalaman dan tulisan.
e. Surat Rekomendasi dari Ketua GP3A/P3A dan Pemerintah Desa pada Daerah Irigasi setempat;
f. Foto Copy Ijazah terakhir (dilegalisir oleh pihak berwenang) sebanyak 1 lembar;
g. Photo Copy KTP/Surat Keterangan Domisili setempat sebanyak 1 lembar;
h. Surat Keterangan Bukan CPNS/PNS, Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia dari Desa / Kelurahan setempat;
i. Surat pernyataan bukan anggota partai politik tertentu yang bermaterai;
j. Surat Keterangan berbadan sehat dari rumah sakit pemerintah;
k. Surat Rekomendasi dari KPIU Bappeda Kabupaten lokasi IPDMIP;
l. Karya Tulis dengan Tema “Upaya Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Pengelolaan Irigasi dan Pertanian” ( isi minimal tiga halaman ukuran kertas Kwarto, ditulis dengan rapih dan jelas, diketik manual atau komputer spasi
1,5);
m. Semua Persyaratan di masukkan kedalam map berwarna merah (untuk Kategori SMA), berwarna hijau (untuk kategori D3) dan map berwarna Biru (untuk Kategori S1/S2), dengan menuliskan Kabupaten yang menjadi lokasi pendampingan pada sudut kanan atas.
Berkas registrasi di atas disampaikan pribadi dan sekaligus mengisi formulir yang disiapkan oleh Panitia Pengadaan di Kantor Bappeda Provinsi Sulawesi Selatan atau Bappeda Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo No. 269 Makaassar, Lantai III Ruang 309.
Pendaftaran tanggal 28-29 Januari 2019 pukul 08.00-15.00 Wita.
Semoga informasi Lowongan Kerja Bappeda Sulsel bermanfaat untuk Anda. 







Jumat, 25 Januari 2019

Istana Al-Hambra: Warisan Kejayaan Islam Di Spanyol.




Istana Alhambra didirikan oleh kerajaan Bani Ahmar atau bangsa Moor dari tempat Afrika Utara. Bani Ahmar yaitu penguasa kerajaan Islam terakhir yang berkuasa di Andalusia (Spanyol).



Istana Alhambra berdiri kokoh di bukit La Sabica, Granada, Spanyol. Ia menjadi saksi bisu sekaligus bukti sejarah kejayaan Islam di Spanyol (dulu Andalusia).

Nama Alhambra berasal dari bahasa Arab, hamra’ , bentuk jamak dari ahmar yang berarti “merah”. Dinamakan Istana Alhambra–yang berarti Istana Merah–karena bangunan ini banyak dihiasi ubin-ubin dan bata-bata berwarna merah, serta penghias dinding yang agak kemerah-merahan dengan keramik yang bernuansa seni Islami, di samping marmer-marmer yang putih dan indah.

Namun demikian, ada pula yang berpendapat, nama Alhambra diambil dari Sultan Muhammad bin Al-Ahmar,  pendiri kerajaan Islam Bani Ahmar –kerajaan Islam terakhir yang berkuasa di Spanyol (1232-1492 M).

Selain menjadi bukti kejayaan Islam, Istana Alhambra yang bernilai seni arsitektur tinggi ini juga mengatakan peradaban tinggi umat Islam tempo dulu.

Istana Alhambra yaitu simbol puncak kejayaan Islam di Spanyol. Islam masuk ke negeri ini dibawa oleh pasukan Islam pimpinan Thariq bin Ziyad yang dikirim raja muda Islam di Afrika, Musa bin Nusair. Pasukan Islam sendiri tiba untuk memerdekakan Andalusia (Spanyol) dari kekacauan mahir atas seruan Gubernur Ceuta, Julian.

Thariq membawa sekitar 12.000 pasukan ke Gibraltar pada Mei 711 M. Ia memasuki Spanyol lewat selat di antara Maroko dan Spanyol yang kemudian diberi nama sesuai dengan namanya, Jabal Thariq.

Tanggal 19 Juli 711 M pasukan Islam mengalahkan pasukan Kristen di tempat Muara Sungai Barbate, dan terus menguasai kota-kota penting –Toledo, Kordoba, Malaga, dan Granada, sampai akibatnya Spanyol berada di bawah kekuasaan Khilafah Bani Umayyah (Suriah). Sejumlah kerajaan Islam pun berdiri di Spanyol, ibarat di Toledo (Raja Muda, 711-756 M), Malaga (Raja Hamudian, 1010-1057), Saragoza (Raja Tujbiyah, 1019-1039 dan Raja Huddiyah, 1039-1142), Valencia (Raja Amiriyah, 1021-1096), Badajos (Raja Aftasysyiyah, 1022-1094), Sevilla (Raja Abbadiyah, 1023-1069), dan Toledo (Raja Dzun Nuniyah, 1028-1039).

Hampir delapan masa lamanya Islam berkuasa di Spanyol dengan ibukotanya Cordoba. Selain Istana Alhambra, satu lagi monumen penting kejayaan Islam di Spanyol yaitu Masjid Cordoba yang kini beralihfungsi menjadi Gereja Santa Maria de la Sede atau katedral “Virgin of Assumption”.





Daulah Bani Ahmar

Istana Alhambra didirikan oleh kerajaan Bani Ahmar atau bangsa Moor (Moria) dari tempat Afrika Utara. Bangsa Moor yaitu penguasa kerajaan Islam terakhir yang berkuasa di Andalusia (Spanyol), Daulah Bani Ahmar (1232-1492 M). Kerajaan ini didirikan oleh Sultan Muhammad bin Al-Ahmar atau Bani Nasr yang masih keturunan Sa’id bin Ubaidah, seorang sobat Rasulullah saw dari suku Khazraj di Madinah.

Pembangunan Istana Alhambra dilakukan secara bertahap, antara tahun 1238 dan 1358 M. Istana ini dilengkapi taman juga bunga-bunga indah nan harum. Ada juga Hausyus Sibb (Taman Singa) yang dikelilingi oleh 128 tiang yang terbuat dari marmer.

Di taman ini pula terdapat bak air mancur yang dihiasi dengan 12 patung singa yang berbaris melingkar, yakni dari verbal patung singa-singa tersebut keluar air yang memancar. Di dalamnya terdapat banyak sekali ruangan yang indah, yaitu Ruangan Al-Hukmi (Baitul Hukmi), yakni ruangan pengadilan dengan luas 15 m x 15 m yang dibangun oleh Sultan Yusuf I (1334-1354); Ruangan Bani Siraj (Baitul Bani Siraj), ruangan berbentuk bujur kandang dengan luas bangunan 6,25 m x 6,25 m yang dipenuhi dengan hiasan-hisan kaligrafi Arab.

Ada pula Ruangan Bersiram (Hausy ar-Raihan), ruangan yang berukuran 36,6 m x 6,25 m yang terdapat pula al-birkah atau bak pada posisi tengah yang lantainya terbuat dari marmer putih. Luas bak ini 33,50 m x 4,40 m dengan kedalaman 1,5 m, yang di ujungnya terdapat teras serta formasi tiang dari marmer; Ruangan Dua Perempuan Bersaudra (Baitul al-Ukhtain), yaitu ruang yang khusus untuk dua orang bersaudara wanita Sultan Al-Ahmar; Ruangan Sultan (Baitul al-Mulk); dan masih banyak ruangan-ruangan lainnya, ibarat ruangan Duta, ruangan As-Safa’, ruangan Barkah, Ruangan Peristirahatan sultan dan permaisuri. Di sebelah utara ruangan ini ada sebuah masjid yakni Masjid Al-Mulk.

Selain itu, istana merah ini dikelilingi oleh benteng dengan plesteran yang kemerah-merahan. Yang lebih unik lagi pada bab luar dan dalam istana ini ditopang oleh pilar-pilar panjang sebagai penyangga juga penghias istana Alhambra. Dinding luar dan dalam istana banyak dihiasi kaligrafi dengan tabrakan khas yang sulit dicari tandingannya sampai kini.

Pada masa kejayaannya, istana ini dilengkapi pula dengan barang-barang berharga yang terbuat dari logam mulia, perak, dan permadani-permadani indah yang masih alami (buatan tangan).





Daulah Bani Ahmar bermula dari kerajaan kecil, namun dengan cepat menjadi kerajaan berpengaruh dan megah, sampai berkuasa selama sekitar 2,5 abad. Selain keshalihan dan kecerdasan para pemimpinnya, kejayaan Daulah Bani Ahmar ditunjang oleh keadaan alam wilayah Granada yang termasuk bukit atau pegunungan yang indah, dengan ketinggian kurang lebih 150 m, dan luas kira-kira 14 ha. Dengan kondisi geografis demikian, tempat kerajaan ini sulit dimasuki musuh. Daerah ini kini dinamakan Bukit La Sabica.

Raja-raja Bani Ahmar sangat memperhatikan kesejahteraan rakyatnya. Saat itu bidang pertanian dan perdagangan sangat maju. Yang mengakibatkan kerajaan ini jatuh yaitu kerapuhan dari dalam, yakni sengketa yang terjadi di dalam kerajaan sendiri.

Sultan Muhammad XII Abu Abdillah an Nashriyyah, raja terakhir Bani Ahmar, tidak berhasil mempertahankan kerukunan keluarga kerajaan. Akhirnya energi mereka terkuras. Akibat fatalnya, kerajaan pun tidak sanggup bertahan ketika tiba serangan dari dua buah kerajaan Kristen yang bersatu, Raja Ferdinand V dan Ratu Isabella. Kedua pemimpin kerajaan ini pula yang mendukung penjelajahan Columbus tahun 1492 M.

Pada pertengahan 1491, Raja Ferdinand V mengepung Granada selama tujuh bulan. Ia berhasil menguasai kota Malaga –kota pelabuhan terkuat di Andalusia, kemudian Guadix dan Almunicar, Baranicar, dan Almeria. Basis kerajaan Bani Ahmar, Granada, pun akibatnya tunduk, tepatnya tanggal 2 Januari 1492 M/2 Rabiul Awwal 898 H. Kota ini diserahkan oleh raja terakhir Bani Ahmar, Abu Abdillah. Prosesi penyerahan Granada dilakukan di halaman Istana Alhambra.

Keberhasilan Raja Ferdinand V dan Ratu Isabella menguasai Granada, menciptakan Paus Alexander VI (1431-1503) yang populer dengan perjanjian Tordesillasnya tahun 1494 memberi gelar kepada raja dan ratu ini sebagai “Catholic Monarch” atau “Los Reyes Catolicos” atau Raja Katolik.

Kejatuhan Daulah Bani Ahmar merupakan selesai sejarah kejayaan Islam di Spanyol. Pasca kejatuhan kerajaan Islam terakhir ini, umat Islam diberi dua pilihan: berpindah doktrin (masuk Kristen) atau keluar dari tanah Spanyol.

Memasuki Abad 16, Andalusia (Spanyol) yang selama 8 Abad dalam kekuasaan Islam, higienis dari keberadaan umat Islam. Kemegahan dan keindahan Istana Alhambra pun luntur sesudah menjadi Istana Kristen. Demikian pula Masjid Cordova yang dijadikan katedral “Virgin of Assumption”.

Namun Islam tidak benar-benar lenyap di negeri ini. Kini umat Islam di Spanyol diperkirakan sudah mencapai 750.000 orang (data sensus 2000) dari 40 juta jumlah total penduduk Spanyol. Islam menggeliat berdiri ketika pemerintah Spanyol mengakui Islam sebagai agama resmi menurut UU Kebebasan Beragama yang disahkan pada Juni 1967.

Di ibukota Madrid terdapat 500 ribu Muslim, kebanyakan imigran asal Maroko, Algeria, dan negara-negara Arab lain. Gema adzan pun mulai marak berkumandang di beberapa masjid. Belum lagi banyak pesepakbola Muslim di klub-klub sepakbola elit Spanyol ketika ini. Semoga kejayaan masa lampau itu kembali diraih.

Allahu Akbar!

Kamis, 24 Januari 2019

Waspada Hujan Lebat Simpulan Januari 2019 (Potensi Peristiwa Hidrometeorologi Di Beberapa Wilayah 23-30 Januari 2019)




Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer (22/01/2019), terpantau masih terdapat fatwa massa udara berair dari Samudra Hindia yang masuk ke wilayah Jawa, kalimantan, Bali, NTB sampai NTT. Bersamaan dengan itu, masih kuatnya Monsun Dingin Asia beserta hangatnya Suhu Muka Laut di wilayah perairan Indonesia mengakibatkan tingkat penguapan dan pertumbuhan awan cukup tinggi. Dari pantuan pergerakan angin, BMKG mendeteksi adanya tempat pertemuan angin yang konsisten dalam beberapa hari terakhir memanjang dari wilayah Sumatera bagia Selatan, Laut Jawa, Jawa Timur, Bali, sampai NTB dan NTT.

Secara khusus, BMKG melalui Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) di Jakarta tengah memonitor adanya tiga bibit angin kencang tropis di akrab wilayah Indonesia. Salah satu bibit siklon yang ketika ini berada di Laut Timor (94S) berpotensi meningkat menjadi siklon tropis dalam 3 hari kedepan dan menjadikan potensi cuaca ekstrem berupa angin kencang yang sanggup mencapai di atas 25 knot terjadi di wilayah Indonesia menyerupai Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan.

Melanjutkan dari imbauan yang telah dikeluarkan sebelumnya pada tanggal 16 Januari 2019, BMKG kembali mengimbau kepada masyarakat biar tetap waspada dan SIAGA dalam menghadapi periode puncak ekspresi dominan hujan 2019. Khususnya akan imbas dari curah hujan tinggi yang akan memicu Bencana Hidrometeorologi menyerupai banjir, longsor, banjir bandang, dan angin kencang yang meningkat pada final Januari 2019.

Berikut ialah wilayah-wilayah yang berpotensi hujan lebat untuk periode 23 - 26 Januari 2019, antara lain:

 - Aceh
 - Lampung
 - Banten
 - DKI Jakarta
 - Jawa Barat
 - Jawa Tengah
 - D.I. Yogyakarta
 - Jawa Timur
 - Bali
 - NTB
 - NTT
 - Kalimantan Utara
 - Sulawesi Selatan
 - Sulawesi Tenggara
 - Papua Barat
 - Papua

Sedangkan wilayah-wilayah yang berpotensi hujan lebat untuk periode 27 - 30 Januari 2019, antara lain:

 - Sumatera Selatan
 - Bangka Belitung
 - Bengkulu
 - Lampung
 - Banten
 - DKI Jakarta
 - Jawa Barat
 - Jawa Tengah
 - D.I. Yogyakarta
 - Jawa Timur
 - Bali
 - NTB
 - NTT
 - Kalimantan Timur
 - Kalimantan Utara
 - Sulawesi Selatan
 - Sulawesi Tengara
 - Maluku
 - Papua Barat
 - Papua

Tidak hanya hujan lebat, masyarakat nelayan dan pesisir juga perlu meragukan potensi gelombang tinggi 2.5 sampai 4.0 meter diperkirakan terjadi di Perairan Barat P. Simeulue Hingga Kep. Mentawai, Perairan P. Enggano Hingga Barat Lampung, Selat Sunda serpihan Selatan, Perairan Selatan Banten Hingga Jawa Tengah, Samudra Hindia Barat Sumatra Hingga Jawa Tenga, Perairan Utara Kep. Anambas Dan Laut Natuna, Laut Jawa serpihan Tengah, Laut Bali, Perairan Selatan Baubau - Kep. Wakatobi, Laut Banda serpihan Selatan, Perairan Kep. Sermata - Kep. Babar, Laut Arafuru serpihan Barat.

Potensi gelombang tinggi 4.0 sampai 6.0 meter diperkirakan terjadi di Laut Cina Selatan Dan Laut Natuna Utara, Perairan Utara Kep. Natuna, Laut Jawa Bagian Timur Hingga Laut Sumbawa, Selat Makassar Bagian Selatan, Perairan Selatan Jawa Timur Hingga P. Rote, Selat Bali - Selat, Lombok - Selat Alas Bagian Selatan, Samudra Hindia Selatan Jawa Timur Hingga NTT, Perairan Utara Flores, Perairan Kep. Sabalana - Kep. Selayar, Laut Flores, Laut Sawu Dan Laut Timor Selatan NTT.

Masyarakat diimbau biar tetap waspada dan berhati-hati terhadap imbas yang sanggup ditimbulkan dari curah hujan tinggi dan angin kencang yang akan terjadi pada final Januari 2019 ini. Antara lain potensi banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin. Masyarakat biar tetap memperbarui gosip dari BMKG serta instansi terkait untuk memastikan mitigasi tragedi hidrometeorologi sanggup dilakukan dengan baik.

Informasi cuaca terkini sanggup diakses melalui:

 - http://www.bmkg.go.id;
 - Akun I

jangan pusing liat blog ini..!!!